Jumat, 28 Januari 2011

Nelangsa Cinta

Oleh Amri Hidayatulloh
Cinta, Apakah yang kalian pahami dari Cinta
Cinta tidak lebih dari sekedar nelangsa
Cinta tidak lebih dari penyiksa jiwa
Jiwa - jiwa yang telah direnggutnya
Aku tak mau terlibat terlalu jauh
Aku tak mau terjebak terlalu dalam
Karena Cinta hanyalah sebuah kata manis
Namun berbuah nelangsa nan mengecewakan
Boleh saja merah cinta mampu memberikan keindahan
Boleh saja merah cinta mampu memberikan kebahagian
Namun merah cinta hanya meninggalkan luka
Aku tersiksa olehnya
Dan aku kecewa atasnya
Kecewa atas cinta yang selama ini kuanggap indah
Ku setiakan diri ini
Ku relakan dan ku korbankan diri ini
Hanya untuk pengakuan Cinta
Namun Cinta tak hanya membalas dengan kekecewaan
tapi juga kesengsaraan hidup
Cinta membuatku menunggu
CInta membuatku menjadi sebuah pilihan yang tak terpilih
Cinta membuat hidupku dipenuhi oleh rasa cemburu
Cinta membuatku buta atas pilihanku
Ingin ku caci maki diri ini yang sedang mencinta
Ingin ku kubur hidup - hidup pemikiran hidup ini atas cinta
Namun entah kenapa aku tak bisa
Tak bisa lepas dari perangkap jahanamnya
Tak bisa lari dari kurungan liciknya
Karena ku jatuh terlalu dalam atas cinta
dan terlalu jauh
Kenapa Cinta harus menjelma sebagai dirinya
Kenapa Cinta harus berwujud paras manis yang kuimpikan
Kenapa pula Cinta harus terbentuk dalam anggun senyumnya
Kenapa harus dia ?
Kenyataan pahit bahwa ku telah terjebak cinta
Membuatku harus rela menunggu cintanya
Dan harus rela di jadikan pilihannya, walaupun tak pernah ku yakin
akulah pilihan yang terpilih itu
Apa dia mengerti akan hal ini
Setidaknya dia tidak terjebak sama sepertiku
Terjebak dalam cinta yang berbuah nelangsa
Setidaknya dia tidak sebodoh diriku
Jatuh kedalam lubang terdalam cinta
Karena dia tidak pernah dan tidak akan sama sepertiku
Hanya satu keinginanku
Aku tidak memaksa Cinta melepaskanku
Aku tidak meminta Cinta memberiku kesempatan
Karena itu tak mungkin
Aku hanya ingin meminta
Agar dia mengerti
Aku hanya ingin memohon
Agar dia paham
Bahwa Cintaku kepadanya telah mengurungku dalam nelangsa
Ku harap dia mampu memahami semuanya
Ku harap dia mampu mengerti semuannya
Mengerti kekecewaanku
Mengerti penderitaanku
Walaupun ini harus berakhir
Ku ingin mengakhirinya dengan indah
Walaupun ku tak pernah yakin, bahwa akhirnya akan indah
Walaupun cinta ini akan melepasku
Merah cinta akan meninggalkan bekas yang mendalam
Atas kecacatan hidupku yang hina
Akankah pernah ada kesempatan yang sama kepada diriku
Bagiku tidak, Cinta hanyalah sesuatu yang memihak
Beruntunglah orang - orang yang terpihakan cinta
Namun diriku ?
Seakan cinta tak pernah mau memihak, walaupun sesaat
Cinta dalam hidupku adalah sebuah kesombongan
Cinta dalam diriku adalah sebuah kecurigaan
Aku pernah merasa bahwa menunggu cinta sama halnya dengan menunggu petang
Merasakan sejuknya cinta dipaginya
Merasakan galaunnya cinta disiangnya
Dan merasakan kehangatan cinta di petangnya
Namun, sekarang ku mengerti bahwa itu adalah omong kosong
Itu semua, tak lebih dari untaian kata - kata tanpa mankna jelas
Makna yang ditulis oleh seorang picisan sepertiku
Karena Petang tak kunjung kudapati
Walaupun kesempatan itu akan datang
Harus berapa lama ku menunggu
Harus seberapa dalam hati ini terlukai
Dan harus berapa besar diri ini berkorban
Tak ada yang dapat menjamin, kecuali dia
Jatuh cinta kepadanya, adalah suatu untaian kehidupan
Indah memang, namun
Aku merasa bahwa hal ini bukanlah hal yang tepat
Aku tak tepat mencintai dia yang telah termiliki
Aku tak tepat terpesona oleh senyumnya yang anggun termiliki
Sungguh tak tepat
Untaian musik - musik dalam harmoni kudengarkan
Mungkin hanya mereka yang mampu mengerti semuannya
Mereka seolah berbicara kepada diriku, bahwa aku bukanlah satu - satunya
seseorang yang terlukai
Namun, mereka juga, mereka hanya ada untuk mengusik kesepian
Mereka hanya ada untuk menemani kebisuan
Namun mereka tak pernah dianggap nyata sebuah gemelut kehidupan
Hanyalah sebua untaian nada - nada yang menggetarkan
Aku menyadari, bahwa dia tak sama seperti dulu
Ketika ku menatap dalam - dalam matanya
Seolah kata - kata indah yang dulu terucap buyar
Seolah hanyalah tampak pandangan kosong tak bersuara
Benarkah itu ?
Andaikan ku dapat memilih
Dan memang ku harus memilih
Dapatkah ku mengubah semuannya
Ku ingin berhenti dari permainan ini
Ku ingin keluar dari lingkaran cinta yang menyakitkan ini
Karena tak ada lagi yang dapat kuharapkan disini
Hanyalah sekedar tatapan kosong tak bernyawa
Jika semua yang ku nyatakan salah
Apakah kau mampu membenarkannya
Apakah kau mampu menunjukan yang sebenarnya terjadi
Melalui tingkahmu dan perkataanmu
Ah,, ku rasa kau tak mampu
Tak mampu menjawab kegelisahaan ku
Kau hanya seorang wanita yang tak mengerti
Dan seolah tak mau mengerti
Kau hanyalah seseorang yang tak mau peduli
Dan seolah kepolosan yang kau tunjukan adalah ketidak pahaman
atas semua ini
Jika semua yang ku nyatakan salah
Mampukah kau membenarkannya ?
Mampukah dirimu ?
Aku memang egois
Egois akan cintamu
Namun hanya itu yang kudapat lakukan
Dan pada akhirnya keegoisanku itu tak pernah terwujud nyata
Itu hanyalah bentuk lain dari angan - angan
Itu hanyalah wujud lain dari harapan
Apakah dia, sang pemilik cinta
Yang benar - benar tepat akan dirimu
Atau kau masih mempertimbangkannya diatas yang lain
Ya, yang lain
Aku hanyalah salah satunya
Benarkah itu ?
Seolah iya, semua hal yang kau tunjukan kepadaku
Seakan mennjelaskan semuannya
Semua yang kau sembunyikan
Mungkin kau mampu menganggapnya hal biasa
namun aku, aku sungguh tak bisa
Sampai kapan kau mengerti hal itu ?
Jika kau lebih mengerti apa itu cinta
Dapatkah kau memberitahuku ?
Jika kau lebih mengerti tentang kebahagiaan
Dapatkah kau memberikan kepadaku ?
Namun bagiku cinta adalah omong kosong
Bagiku cinta tak lebih dari sebuah kesengsaraan
Bagiku cinta adalah untaian kata - kata manis yang penuh dengan nelangsa
Bagiku Cinta adalah Nelangsa !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar